Puisi Rangga Untuk Cinta (AADC)

Masih ingat dengan film Ada Apa dengan Cinta (AADC)? Film AADC ini sangat booming di tahun 2001. Hingga pada tahun 2003 dibuatlah film AADC The Series. Film ini adalah penggugah bagi kaum muda yang saat itu meninggalkan dunia sastra. AADC mengangkat tema percintaan pelajar SMA yang dimulai dari kekaguman seorang cewek yang bernama Cinta kepada seorang cowok yang bernama Rangga. Cinta mulai tertarik pada Rangga saat mengetahui bahwa Cinta yang selama ini selalu menang dalam lomba puisi, akhirnya dikalahkan oleh Rangga. Padahal Rangga tidak mengikutkan puisinya tersebut dalam lomba. Yang mengikutkan puisi Rangga lomba adalah petugas kebersihan sekolah yang dekat dengan Rangga.


Rangga yang berkarakter misterius ini berhasil membuat Cinta penasaran. Akhirnya berujung pada jatuh cinta. Namun, cinta mereka tidak bisa dilanjutkan karena Rangga harus pergi ke luar negeri. Saat kepergiannya ke luar negeri, Rangga menulis puisi untuk Cinta. Di bawah ini adalah puisinya.

Perempuan

Perempuan datang atas nama cinta
Bunda pergi karena cinta
Digenangi air racun jingga adalah wajahmu
Seperti bulan lelap tidur di hatimu
Yang berdinding kelam dan kedinginan
Ada apa dengannya?
Meninggalkan hati untuk dicaci
Lalu sekali ini aku lihat karya surga dari mata seorang hawa
Ada apa dengan Cinta?
Tapi aku pasti akan kembali dalam satu purnama
Untuk mempertanyakan kembali cintanya
Bukan untuknya, bukan untuk siapa
Tapi untukku
Karena aku ingin kamu, itu saja


Membaca puisi di atas akan lebih terasa apabila kamu melihat cuplikan video AADC di bawah ini.

Puisi Rangga Untuk Cinta (AADC) Rating: 4.5 Diposkan Oleh: Iska

6 komentar:

  1. So sweet :" . Sekalipun saya belum pernah lihat AADC. Kalaupun mau lihat di tv, lihatnya selalu iklan saja ;"(

    BalasHapus
    Balasan
    1. haha, kasian banget
      kan bisa download di internet

      Hapus
  2. sekarang hampir rata2 film2 kaya gini diambil dari novel :)

    BalasHapus
    Balasan
    1. iya emang
      tapi setahuku AADC ga diambil dari novel
      setahuku sih

      Hapus